Salah satu prinsip penilaian adalah
bersifat menyeluruh artinya menyangkut semua aspek kepribadian siswa yakni
aspek produk dan proses belajar. Penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)
siswa dapat dijaring melalui berbagai asesmen. Asesmen portofolio merupakan
asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti
yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru.
Bukti-bukti yang dikumpulkan dalam
portofolio merupakan hasil seleksi bersama antara siswa dan guru yang dianggap
karya terbaik dan berarti bagi siswa. Kumpulan karya siswa yang akan
dikumpulkan sebagai dokumen portofolio terlebih dahulu direviu oleh guru,
sehingga bersama guru, siswa dapat menentukan bukti-bukti nyata yang
menggambarkan perkembangan dirinya. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar
bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa,
orang tua, serta pihak lain yang berkepentingan.
Portofolio sebagai asesmen otentik
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu :
· Mendokumentasikan
kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu
· Mengetahui
bagian-bagian yang perlu diperbaiki
· Membangkitkan
kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar
· Mendorong
tanggung jawab siswa untuk belajar
Keuntungan penerapan portofolio
sebagai asesmen otentik antara lain sebagai berikut:
1. Kemajuan
belajar siswa dapat terlihat dengan jelas, misalnya serangkaian kumpulan jurnal
dan laporan percobaan siswa dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan siswa dalam membuat laporan
2. Menekankan
pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat serta memberikan pengaruh positif
dalam belajar. Seleksi hasil karya terbaik siswa melibatkan siswa sehingga
siswa merasa dihargai
3. Membandingkan
pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari
pada membandingkan dengan pekerjaan orang lain
4. Siswa
dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik
5. Memberikan
kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
6. Dapat
menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa
itu sendiri, orang tua, dan pihak lain yang terkait.
Guru dapat mengumpulkan portofolio
melalui berbagai cara. Cara yang akan dipakai harus disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai, tingkatan siswa dan jenis kegiatan yang dilakukan.
Berikut ini adalah model portofolio
IPA SD yang berisi contoh-contoh pekerjaan siswa.
1. Hasil
ulangan
2. Uraian
tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3. Gambar-gambar
dan laporan lisan
4. Produk
berupa hasil pekerjaan proyek
5. Laporan
kelompok dan foto kegiatan siswa
6. Respon
terhadap pertanyaan open-ended atau masalah pekerjaan rumah
7. Salinan
piagam penghargaan
Selanjutnya contoh-contoh pekerjaan
tersebut disimpan dalam satu tempat khusus (file folder) untuk setiap siswa.
Ketika diperlukan, portofolio siswa dapat dengan mudah digunakan. Kejujuran
siswa dalam melaporkan rekaman dan dokumentasi belajarnya serta kejujuran guru
dalam menilai kemampuan siswa sesuai dengan kriteria yang telah disepakati
merupakan syarat dilaksanakannya asesmen portofolio. Adapun bentuk-bentuk
asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut.
1. Catatan
anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian
mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar
rekaman kejadiannya.
2. Ceklis
atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa
3. Skala
penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
4. Respon-respon
siswa terhadap pertanyaan
5. Tes
skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah
pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya :
tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.
Jenis bukti yang dikumpulkan dalam
portofolio bergantung pada tujuan penyusunan portofolio itu sendiri. Misalnya
di kelas I SD siswa belajar sains dengan beberapa kompetensi diantaranya siswa
mengenal anggota tubuh manusia melalui pengamatan gambar, siswa mengetahui
fungsi masing-masing anggota tubuh serta siswa mampu mengidentifikasi cara
memelihara kesehatan anggota tubuh. Untuk mengumpulkan bukti bahwa siswa telah
menguasai ketiga kompetensi tersebut, jenis portofolio yang harus dikumpulkan
harus mengacu pada ketiga kompetensi tersebut. Misalnya laporan lisan siswa
tentang kebiasaannya menggosok gigi di rumah merupakan bukti kompetensi ketiga.
Terdapat
3 langkah dalam menerapkan portofolio yaitu :
1. Tahap
persiapan yang meliputi :
a. Menentukan
jenis portofolio yang akan dikembangkan
b. Menentukan
tujuan penyusunan portofolio
c. Memilih
kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio
d. Meminta
siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio
e. Guru
mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria
penilaian yang menjadi patokan dalam menentukan kualitas portofolio. Rubrik
dapat disepakati bersama oleh guru dan siswa
2. Mengatur
portofolio
Portofolio
diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan
bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam
portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan
portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi
masing-masing. Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap
siswa. Setiap bukti pekerjaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi
tanggal.
3. Pemberian
nilai akhir portofolio
Bagian
akhir yaitu menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi
isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama
pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri.
Contoh Implementasi
Portofolio
Mata
Pelajaran : Sains
Kelas
/ Semester : III (tiga) / Gasal
2007
Sekolah : SD Laboratorium UPI
Langkah-langkah
penyusunan portofolio :
a. Persiapan,
meliputi :
·
Menentukan jenis
portofolio yang akan dikembangkan yaitu portofolio individu
·
Menentukan tujuan
penyusunan portofolio yaitu mengetahui gambaran perkembangan pemahaman siswa
tentang sains, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, serta mengetahui
perkembangan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sains.
·
Memilih
kategori-kategori pekerjaan yang akan dijadikan dokumen bukti portofolio,
misalnya hasil tes formatif, hasil observasi guru tentang aktivitas belajar,
hasil pengamatan guru tentang kemandirian, hasil wawancara guru dan sebagainya.
·
Meminta siswa untuk
memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio
·
Guru mengembangkan
rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang
menjadi patokan dalam menentukan kualitas portofolio
·
Memutuskan bagaimana
menilai portofolio yang sudah lengkap dan terorganisasi dengan baik (nilai akhir
portofolio).
b. Mengatur
portofolio
Siswa
mengumpulkan dan mengkoleksi portofolio selama satu semester. Tugas-tugas yang
akan dijadikan bukti dalam portofolio dimasukkan dalam file folder. Setiap
bukti yang dikumpulkan harus diberi tanggal. Selanjutnya siswa menata dan
mengorganisir tugas-tugas yang sudah terkumpul. Untuk kelas satu langkah ini
dapat dibantu oleh guru.
c. Memutuskan
bagaimana portofolio tersebut dinilai. Penilaian akhir portofolio meliputi isi
yang mengacu pada rubrik yang telah dibuat.